Yayasan Mona Lisa yang berada di Zurich mengklaim lukisan yang ditemukan pada 1913 merupakan gambaran Mona Lisa yang lebih muda dibandingkan yang terpajang di museum Louvre, Paris Prancis saat ini.
Yayasan ini mengklaim lukisan tersebut berdasarkan hasil penelitiannya selama 35 tahun.
Professor dari Oxford Martin Kemp bersikeras bahwa "sangat tidak berdasar jika berpikir bahwa ada versi muda".
Lukisan yang disimpan di brankas bank selama lebih dari 40 tahun itu dipertontonkan kepada pers di Geneva pada Kamis.
Dikenal dengan nama Isleworth Mona Lisa, lukisan ini memperlihatkan seorang wanita yang terlihat lebih muda 10 tahun dari Mona Lisa di Louvre.
Yayasan tersebut bersikeras bahwa lukisan itu memperlihatkan wanita yang sama - Lisa del Giocondo, istri dari pedangang kaya di Florentine.
Mereka mengklaim bahwa lukisan Mona Lisa dibuat untuk suaminya, dan lukisan lainnya, 10 tahun kemudian untuk anggota keluarga Medici.
Dia bersikeras bahwa bukti sejarah, perbandingan kritis, dan tes ilmiah mendukung teori tersebut.
"Tidak ada satu bukti ilmiah pun yang bisa membuktikan bahwa lukisan ini bukan lukisan Leonardo Da Vinci," kata anggota yayasan dan pengamat sejarah Stanley Feldman pada Kamis seperti dikutip oleh BBC.
"Kami sudah memeriksa lukisan ini dari sudut yang relevan dan akumulasi informasi semuanya menunjuk bahwa lukisan ini merupakan lukisan awal dari Giaconda (Mona Lisa) di Louvre," katanya.
Dirilisnya lukisan ini juga disertai dengan peluncuran buku berjudul edisi awal Mona Lisa - Leonardo.
Lukisan ini ditemukan di Somerset, rumah seorang bangsawan pada tahun 1913 oleh kolektor seni Hugh Blaker, yang membawa lukisan tersebut ke studionya di Isleworth di barat daya London, kemudian dibeli oleh ahli seni Amerika Henry Pulitzer pada tahun 1960.
Sewaktu lukisan tersebut masih menjadi miliknya dan disimpan di bank Swiss, Pulitzer menulis dan mempublikasikan buku berjudul "Where is the Mona Lisa?"
Dalam buku itu, dia mempresentasikan kasus bahwa lukisan tersebut merupakan lukisan Lisa del Giocondo oleh Leonardo Da Vinci yang belum selesai.
Lukisan ini dimiliki oleh konsorsium tanpa nama, sehingga membuat tidak jelas siapa yang akan menerima keuntungan dari dipamerkannya lukisan ini.
Ahli terkemuka Alessandro Vezzosi, direktur dari Museo Ideale Leonardo da Vinci, mendukung dua versi tesis dari yayasan.
Namun Professor Kemp, yang bekerja untuk mengidentifikasi hasil karya Leonardo Da Vinci pada tahun 2010, mengatakan bahwa ini hanyalah tiruan.
"Isleworth Mona Lisa salah mengartikan kehalusan rincian dari lukisan aslinya, termasuk penutup model, rambut, lapisan baju, struktur tangan," katanya.
"Atmosfir pemandangannya kurang halus. Kepalanya, seperti tiruan lainnya, tidak bisa menangkap kedalaman yang dimaksud dari lukisan asli," katanya.
Professor Kemp juga menunjukkan bahwa versi Isleworth ini dibuat di atas kanvas, sedangkan Da Vinci lebih memilih kayu.
"Analisis ilmiah di negara manapun bisa saja mengatakan bahwa ini milik Leonardo. Namun reflektor sinar infra merah dan x-ray secara jelas mengatakan bahwa ini bukan milik Leonardo," katanya.
Stanley Feldman mengetahui kontroversi di sekitar lukisan itu mengatakan "Selalu ada orang yang menyimpulkan lukisan ini tiruan" katanya.
"Kami menyambut setiap diskusi dan bukti baru yang bisa mendukung lukisan ini, apapun kesimpulannya ," katanya.
sumber :http://www.iannnews.com/Culinary.php?kat=4&bid=4291
Post a Comment