Jika diperhatikan dan memang seharusnya menjadi perhatian, letak lubang kancing baju pria dan wanita berbeda. Lubang kancing wanita ada di sebelah kanan sedangkan lubang kancing pria ada di sebelah kiri.
Pernah terpikirkah? Mari kita simak penjelasanya.
Pernah terpikirkah? Mari kita simak penjelasanya.
Penjelasan Pertama :
Awalnya dulu kala memang susunan kancing baju pria dan wanita sama saja yaitu dijahit pada sisi sebelah kiri baju. Kemudian pada zaman abad pertengahan, model pakaian pria mengikuti bentuk pakaian perang dan mode adu senjata yaitu masih menggunakan pertarungan jarak dekat dengan menggunakan pedang. Karena mode seperti ini, kaum pria sering merasa kesulitan untuk menghunus pedangnya yang tergantung pada pinggang sebelah kiri. Hal ini dikarenakan tangan kanan harus membuka kancing baju terlebih dahulu, akibatnya gerakan mencabut pedang jadi terhambat. Nah, supaya lebih cepat, kancing baju dipindahkan ke sebelah kanan dan dengan tangan kiri bisa membuka baju, dengan demikikan tangan kanan bebas untuk memegang hulu pedang.
Penelitian para arkeolog menemukan bahwa kancing telah dipakai lama dan lama sekali, mereka mengklaim bahwa kancing telah dipakai jauh sebelum manusia mengenal tulisan. Namun kancing baru menjadi populer sekitar tahun 1200-an ketika jubah mulai longgar. Seperti yang anda semua ketahui, jubah sudah tidak memerlukan kancing, cukup ikat pinggang atau disemat memakai peniti.
Dewasa ini, kancing baju dibuat dari bahan plastic atau logam, sedangkan zaman dahulu orang memakai kancing yang terbuat dari kerang, beling, kulit, mutiara bahkan dari emas seperti yang pernah dilakukan oleh orang Yunani, 4000-an tahun yang lalu!
Pada jas, kalau anda perhatikan, anda akan menemukan kancing yang dipasang berderet pada bagian pergelangan lengan. Kalau dipikir-pikir kancing pada bagian tersebut tidak ada gunanya selain sebagai hiasan. Namun, ada sejarah unik tentang kancing pada bagian pergelangan lengan ini.
Sekitar tahun 1700-an ketika Prusia diperintah oleh Raja Friderich Agung, tentun dia memiliki sejumlah tentara yang sering diperintahnya untuk berperang. Raja ini konon katanya sangat disiplin dan pembersih, karena sering turun ke medan untuk memeriksa para tentaranya. Ia penah dibuat kesal oleh para tentaranya, yaitu pada saat dia menemukan lengan seragam tentaranya sangat kotor dan dekil, lebih dekil dari bagian manapun. Selidik punya selidik, akhirnya misteri dekilnya ujung lengan seragam tentaranya terungkap! Yaitu para tentaranya sering memfungsikan ujung lengan bajunya sebagai “lap” penyeka keringat muka.
Akhirnya Raja menemukan akal. Yaitu dengan memerintahkan orang-orang untuk memasang kancing di ujung lengan tersebut. Para prajurit yang masih “bandel” ingin menyeka keringat dengan ujung bajunya akan mendapatkan wajah yang merah-merah akibat lecet-lecet karena beradu dengan kancing. Waaahhhhh!
Sekarang pun mode kancing di ujung lengan baju ditiru untuk dipergunakan pada jas sipil, namun sebagai fungsi untuk hiasan saja dan bukan untuk penyeka keringat.
Yang lebih Seru lagi, cerita tentang kancing pernah terjadi di Inggris, kampungnya Wayne Roonye, penyerang Manchester United. Namun ceritanya bukan dari Manchester, tapi dari Birmingham dimana saat itu kota Birmingham adalah pusat industry kancing sekirat abad 19. Balai kota Birmingham rupanya fondasinya menyimpan kulit kerang dalam ukuran yang sudah berton-ton banyaknya, dimana di abad lalu merupakan sumber utama bahan baku untuk membuat kancing kerang. Cerita yang berkembang seputaran kancing berbahan baku kulit kerang ini adalah ketika persediaan kulit kerang dunia mulai menipis pada sekitar tahun 1870-an, orang-orang Inggris berpikir-pikir akan membongkar Balai Kota Birmingham ini. Entah bagaimana kelanjutannya, namun pembongkaran Balai Kota ini tidak terjadi, tapi setidaknya ide pembongkaran memang pernah ada. Hanya karena kulit kerang untuk bahan baku kancing.
Kancing, pada perkembangannya hingga sekarang ini sangat erat hubungannya dengan mode, namun masih berfungsi hanya sebagai hiasan saja. Dan hingga detik ini kita semua sepakat bahwa kita akrab dengan kancing. Saking akrabnya dengan kancing, saya mau bertanya kepada anda, apa yang terjadi apabila anda lupa mengancingkan baju atau celana anda, dan justru saat itu anda berada pada tempat publik?
Awalnya dulu kala memang susunan kancing baju pria dan wanita sama saja yaitu dijahit pada sisi sebelah kiri baju. Kemudian pada zaman abad pertengahan, model pakaian pria mengikuti bentuk pakaian perang dan mode adu senjata yaitu masih menggunakan pertarungan jarak dekat dengan menggunakan pedang. Karena mode seperti ini, kaum pria sering merasa kesulitan untuk menghunus pedangnya yang tergantung pada pinggang sebelah kiri. Hal ini dikarenakan tangan kanan harus membuka kancing baju terlebih dahulu, akibatnya gerakan mencabut pedang jadi terhambat. Nah, supaya lebih cepat, kancing baju dipindahkan ke sebelah kanan dan dengan tangan kiri bisa membuka baju, dengan demikikan tangan kanan bebas untuk memegang hulu pedang.
Penelitian para arkeolog menemukan bahwa kancing telah dipakai lama dan lama sekali, mereka mengklaim bahwa kancing telah dipakai jauh sebelum manusia mengenal tulisan. Namun kancing baru menjadi populer sekitar tahun 1200-an ketika jubah mulai longgar. Seperti yang anda semua ketahui, jubah sudah tidak memerlukan kancing, cukup ikat pinggang atau disemat memakai peniti.
Dewasa ini, kancing baju dibuat dari bahan plastic atau logam, sedangkan zaman dahulu orang memakai kancing yang terbuat dari kerang, beling, kulit, mutiara bahkan dari emas seperti yang pernah dilakukan oleh orang Yunani, 4000-an tahun yang lalu!
Pada jas, kalau anda perhatikan, anda akan menemukan kancing yang dipasang berderet pada bagian pergelangan lengan. Kalau dipikir-pikir kancing pada bagian tersebut tidak ada gunanya selain sebagai hiasan. Namun, ada sejarah unik tentang kancing pada bagian pergelangan lengan ini.
Sekitar tahun 1700-an ketika Prusia diperintah oleh Raja Friderich Agung, tentun dia memiliki sejumlah tentara yang sering diperintahnya untuk berperang. Raja ini konon katanya sangat disiplin dan pembersih, karena sering turun ke medan untuk memeriksa para tentaranya. Ia penah dibuat kesal oleh para tentaranya, yaitu pada saat dia menemukan lengan seragam tentaranya sangat kotor dan dekil, lebih dekil dari bagian manapun. Selidik punya selidik, akhirnya misteri dekilnya ujung lengan seragam tentaranya terungkap! Yaitu para tentaranya sering memfungsikan ujung lengan bajunya sebagai “lap” penyeka keringat muka.
Akhirnya Raja menemukan akal. Yaitu dengan memerintahkan orang-orang untuk memasang kancing di ujung lengan tersebut. Para prajurit yang masih “bandel” ingin menyeka keringat dengan ujung bajunya akan mendapatkan wajah yang merah-merah akibat lecet-lecet karena beradu dengan kancing. Waaahhhhh!
Sekarang pun mode kancing di ujung lengan baju ditiru untuk dipergunakan pada jas sipil, namun sebagai fungsi untuk hiasan saja dan bukan untuk penyeka keringat.
Yang lebih Seru lagi, cerita tentang kancing pernah terjadi di Inggris, kampungnya Wayne Roonye, penyerang Manchester United. Namun ceritanya bukan dari Manchester, tapi dari Birmingham dimana saat itu kota Birmingham adalah pusat industry kancing sekirat abad 19. Balai kota Birmingham rupanya fondasinya menyimpan kulit kerang dalam ukuran yang sudah berton-ton banyaknya, dimana di abad lalu merupakan sumber utama bahan baku untuk membuat kancing kerang. Cerita yang berkembang seputaran kancing berbahan baku kulit kerang ini adalah ketika persediaan kulit kerang dunia mulai menipis pada sekitar tahun 1870-an, orang-orang Inggris berpikir-pikir akan membongkar Balai Kota Birmingham ini. Entah bagaimana kelanjutannya, namun pembongkaran Balai Kota ini tidak terjadi, tapi setidaknya ide pembongkaran memang pernah ada. Hanya karena kulit kerang untuk bahan baku kancing.
Kancing, pada perkembangannya hingga sekarang ini sangat erat hubungannya dengan mode, namun masih berfungsi hanya sebagai hiasan saja. Dan hingga detik ini kita semua sepakat bahwa kita akrab dengan kancing. Saking akrabnya dengan kancing, saya mau bertanya kepada anda, apa yang terjadi apabila anda lupa mengancingkan baju atau celana anda, dan justru saat itu anda berada pada tempat publik?
Penjelasan Kedua :
Konon, hal ini dikarenakan penciptaan letak lubang kancing diseusaikan dengan pemakainya. Jika wanita, karena memakai bajunya sendiri, maka akan lebih mudah jika letak lubang kancingnya di sebelah kanan, sedangkan pada masa penciptaannya dahulu, pria akan selalu dipakaikan oleh wanitanya, sehingga untuk memudahkan wanitanya, letak lubang kancing pria ada di sebelah kiri. Hingga penciptaannya sampai hari ini, letak lubang kancing tersebut masih berlaku, walaupun saat ini banyak pria yang memakai baju sendiri.
Konon, hal ini dikarenakan penciptaan letak lubang kancing diseusaikan dengan pemakainya. Jika wanita, karena memakai bajunya sendiri, maka akan lebih mudah jika letak lubang kancingnya di sebelah kanan, sedangkan pada masa penciptaannya dahulu, pria akan selalu dipakaikan oleh wanitanya, sehingga untuk memudahkan wanitanya, letak lubang kancing pria ada di sebelah kiri. Hingga penciptaannya sampai hari ini, letak lubang kancing tersebut masih berlaku, walaupun saat ini banyak pria yang memakai baju sendiri.
sumber :http://eruelbeliever.blogspot.com/2012/06/alasan-mengapa-letak-lubang-kancing.html
Post a Comment