Jayapura - Harga barang kebutuhan pokok di perbatasan Papua dengan Papua Nugini terpantau sangat mahal dan tidak terkendali. Hal ini dikeluhkan beberapa masyarakat di perbatasan Papua termasuk Pegunungan Bintang. Salah satu transmigran asal Bandung Tatang mengeluh terhadap situasi ini.
"Mahal dan harganya sangat tinggi. Sangat jauh dengan harga di ibukota Jayapura ini dikarenakan karena jalur transportasi yang kurang," ungkap seorang transmigran asal Bandung Tatang yang berprofesi sebagai staf ahli pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Pegunungan Bintang saat ditemui detikFinance di Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (23/10/2012).
Harga-harga kebutuhan pokok yang terpantau di Pegunungan Bintang adalah sebagai berikut :
Air mineral merek Aqua Rp 7.500 per gelas
Aqua botol 600 ml Rp 20.000/botol
Aqua botol 1,5 liter Rp 40.000/botol
Mie instan Rp 5.000/bungkus
Lilin Rp 10.000/batang
Daging sapi Rp 135.000/kg
Bawang merah, bawang putih, dan cabai Rp 10.000/takaran jumputan.
Ayam 1 ekor Rp 50.000
Rambutan 10.000/3 ikat
Telur ayam 1 papan Rp 95.000.
Beras kualitas rendah Rp 750 ribu isi 25 kg.
Selain itu, BBM jenis premium dan solar eceran dibanderol Rp 35.000-40.000/liter. Lalu untuk anda yang gemar makan nasi padang, siap-siap gigit jari. Harga nasi padang dengan isi daging, nasi, sambal, dan sayur nangka kuning dipatok Rp 80.000. Yang lebih mencengangkan harga daging babi dengan harga 4 kali lipat harga daging sapi setiap kilogramnya.
"Nasi padang Rp 80.000/porsi, harga babi per ekor itu Rp 20 juta, jadi 4 kali lipat harga daging sapi jika diukur per kg," tutup Tatang.
sumber : http://finance.detik.com/read/2012/10/23/173838/2070774/4/hidup-di-perbatasan-papua-air-mineral-sampai-nasi-padang-serba-mahal?f9911023
إرسال تعليق