“Sedangkan cita-cita saya ingin menjadi anggota KPK dan memerangi tindak korupsi di Indonesia,” ujar Sokhi, seperti dikutip dari Kompas, Rabu (25/7/2012).
Sokhi merupakan putra ketiga dari pasangan Markasan (55) dan Kasiati (50) yang tinggal di Kelurahan Bakalan, Kecematan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Markasan berprofesi sebagai pengayuh becak dan istrinya seorang buruh cuci.
Meski hidup dalam kesederhanaan, Sokhi tidak berputus asa dan tetap berprestasi selama di sekolah. Terbukti, Sokhi berhasil kuliah di Universitas Indonesia melalui SNMPTN jalur undangan. Sokhi terjaring melalui program Bidik Misi 2012.
“Ya, seperti diketahui, ayah dan ibu saya tukang becak dan tukang cuci. Tapi, berkat doa orangtua, menjadikan saya lebih bersemangat untuk berprestasi,” ujar Sokhi yang ditemui di kediamannya.
Sejak masih SD, Sokhi memang sudah dikenal sebagai siswa berprestasi. Hingga ia masuk SMA, Sokhi telah berhasil meraih beberapa piala dan penghargaan dari beberapa lomba. Prestasi yang didapat Sokhi, didominasi dari lomba pidato.
Sokhi mengakui bahwa sejak kecil ia memang sangat suka dan berani berbicara di depan umum. Itulah sebabnya ia mampu memenangkan beberapa lomba pidato. Bahkan, lomba pidato tingkat nasional pun berhasil ia taklukan.
“Alhamdulillah, beberapa kali saya menjadi pemenang lomba pidato karena saya tahu kalau saya mampu di bidang itu (pidato),” ujar Sokhi sembari merangkul kedua orangtuanya.
Sementara itu, Markasan mengatakan bahwa ia hanya bisa mendoakan Sokhi selama menempuh pendidikan di Universitas Indonesia (UI). Ia juga berharap agar Sokhi bisa sukses dan bisa menjadi kebanggaan keluarga.
sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15655433
إرسال تعليق