Surat kabar the Australian melaporkan, Selasa (18/9), polisi antihuru-hara telah disebar untuk menghalau demonstran di seluruh Negeri Tirai Bambu itu. Para pengunjuk rasa membawa gambar mendiang pemimpin China, Mao Zedong, dan meminta Beijing melawan musuh bebuyutan mereka itu.
Lebih dari seribu orang berdemonstrasi di luar Kedutaan Besar jepang di Ibu Kota Beijing. Mereka melempari kantor perwakilan itu dengan telur dan botol plastik. Protes ini bertepatan dengan 81 tahun pendudukan Jepang di utara China. "Ini menjadi waktu tepat untuk menunjukkan kepada mereka, kita telah siap perang," kata Fan Li, demonstran berkaus oblong bertulisan 'Pulau Diaoyu milik China'.
Mereka membawa sejumlah spanduk berisi tuntutan boikot terhadap semua produk Jepang. protes besar-besaran ini sudah berlangsung sejak pekan lalu. Akibatnya, perusahaan Honda Motor di China dikabarkan akan menutup kelima cabangnya pada Selasa dan Rabu pekan ini. Nissan juga akan menghentikan operasi dua dari tiga pabriknya di negara itu.
Perusahaan elektronik, seperti Canon dan Panasonic, juga telah menutup sementara pabrik mereka di China. Grup pebisnis Jepang dikepalai oleh pemimpin Toyota dikabarkan telah membatalkan kunjungannya ke Negeri Tirai Bambu itu.
Konflik batas wilayah ini menyangkut klaim atas dua pulau, yakni Senkaku dan Diaoyu. Pulau kecil tidak berpenghuni itu dipercaya menyimpan sumber daya alam luar biasa dengan perairan kaya ikan. Kedua pulau ini sekarang diatur oleh Jepang, tapi diklaim oleh China dan Taiwan
sumber :http://www.merdeka.com/dunia/protes-anti-jepang-meluas-ke-seantero-china.html
إرسال تعليق