Peter Longstaff, pelukis kaki yang luar biasa !



Peter Longstaff terlahir cacat. Gara-gara pemberian obat thalidomide yang diberikan dokter untuk yang memerangi morning sick buat para ibu hamil di akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an.

Peter, tak memiliki tangan dan hanya mengandalkan kakinya saja. Namun hal itu gak membuatnya merasa minder, bahkan ketika masih remaja, dirinya mendapat cemooh dari orang-orang yang gak baik namun hal itu membuatnya menjadi kuat.

“Kamu jadi lebih kuat. Kamu jadi terbiasa dengan orang-orang yang melihatmmu di jalan karena kamu berbeda. Namun jika hal itu membuatmu terganggu, kamu gak akan bisa melakukan apapun,” ujar Peter dari Briston, dekat Holt, Norfolk.

 


 Sejak kecil Peter belajar menggunakan kaki kanannya seperti tangan kanan, bahkan dirinya cukup mandiri menyelesaikan sekolah di Teesside.

“Kaki kananku seperti tangan kananmu. Aku mencari cara melakukan berbagai hal,” ujar Peter lagi seperti dikutip dari Dailymail.co.uk.

Peter Longstaff, 48 tahun adalah seorang ayah dari anak cowok usia 12 tahun bernama Milo.

Dirinya juga adalah seorang pelatih dan manajer tim sepak bola Crome dimana pemainnya berusia dibawah 13 tahun.

Peter juga merupakan bagian dari pergerakan internasional dari Seniman-seniman Lukisan Mulut dan Kaki (MFPA). Keahlian Peter melukis sendiri dia dapat secara otodidak. Untuk masuk menjadi murid MFPA, dirinya diseleksi atau dievaluasi terlebih dulu untuk mengetahui apakah karyanya diatas standar.

Adapun penjualan karya-karya MFPA – berupa kartu dan kalender membantu pelukis-pelukis cacat seperti dirinya.

Dana-dana yang dikumpulkan oleh organisasi memberinya dana untuk membantu dengan materi-materi dan biaya-biaya pelatihan.

Jika Peter bisa mencapai kemajuan dan menjadi anggota penuh, maka dirinya bakal mendapat gaji.

Peter sendiri suka menggambar pemandangan, khususnya pemandangan pedesaan.

Sebelum menjadi pelukis professional, Peter pernah bekerja sebagai peternak babi, dimana itu merupakan karir pertama Peter.

Disana dirinya belajar mengendarai traktor, membeleh babi dan mempak rumput kering. Namun 10 tahun yang lalu Peter meninggalkan bisnis tersebut karena pasar, ketimbang beban kerja, menjadi sulit.

Peter biasa bekerja di lantai atau diatas kuda-kuda – mengganti posisi badan untuk menghindari dari sakit punggung dan juga untuk melukis detail-detail yang diperlukan. Untuk menjaga kesehatan, dirinya biasa jalan-jalan atau berenang.

 


 Karya seni Peter pernah dipamerkan di Royal College Art di London bulan lalu sebagai bagian dari perayaan 50 tahun mereka.

sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?p=138035303

Post a Comment

أحدث أقدم