Pelajaran Manajemen dari Steve Jobs


Steve Jobs dinobatkan sebagai CEO terbaik dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini oleh businessinsider.com. Selain sebagai seorang seniman yang kerap membuat berbagai terobosan, Steve Jobs juga ahli dalam mengelola Apple. Berikut 5 pelajaran manajemen penting dari Steve Jobs:



1. Berikan Pekerja Kebebasan untuk Memiliki dan Meningkatkan Produk




Di Apple, jika ada seorang pekerja menggunakan produk dan menemukan isu yang mengganggunya, mereka memiliki kebebasan untuk memperbaikinya tanpa berurusan dengan lapisan birokrasi untuk mendapatkan persetujuan. Semua proyek dikendalikan oleh capaian jangka panjang, tetapi barang yang terbaik datang dari personal insinyur. Pengelola Apple juga selalu memberikan tantangan kepada pekerjanya untuk selalu berkembang dengan memberikan tugas yang lebih sulit dan memberikannya kemampuan yang diperlukan.




2. Pekerjakan Orang yang Berhasrat Tergila-Gila Kepada Produkmu




Menurut Agarwal, orang-orang yang bekerja di Apple sangat ingin bekerja di Apple. Contohnya dengan Agarwal. Dirinya merupakan fans Apple dan dia bekerja dua kali lebih keras karena dirinya percaya bahwa Apple merupakan kehidupannya. Antusias ini merupakan elemen kunci untuk melihat perekrutan pengelola proses untuk orang yang memang benar-benar bergairah terhadap perusahaan, produknya, dan gaya serta misi keseluruhan. Lebih lanjut, Agarwal juga menyebutkan bahwa semua pengawai yang direkrut perusahaan menyatakan bahwa mereka mencintai produk Apple, dan atas alasan ini mereka ingin bekerja.




3. Penting untuk Menekankan Keseimbangan Hidup dan Kerja




Apple menekankan keseimbangan antara hidup dan bekerja. Selama kepemimpinan Steve Jobs, perusahaan ini mengharuskan pekerjanya bekerja keras, tapi juga mempersilahkan menikmati waktu yang dimiliki pekerjanya. Dari kesehatan yang luar biasa hingga hari libur yang sangat banyak di sekitar Natal dan Thanksgiving, pekerja sangat mencintai tipe lingkungan yang disediakan perusahaan untuk para pekerjanya. Tak heran bila pekerjanya cinta bekerja di Apple dan bekerja keras di sini, tetapi ketika semuanya usai, pekerja harus menikmati hidupnya.




4. Memelihara Budaya Memulai




Apple selalu menang karena perusahaan ini merupakan “pemulai” besar. Mulai dari kurangnya birokrasi dalam proyek, budaya fokus insinyur, hingga penekanan pada gairah dan loyalitas pekerja, perusahaan Apple yang besar ini memelihara budaya korporasi dari hari pertamanya dibuat. Budaya ini merupakan bagian besar yang membuat Apple sukses dan tempat yang baik untuk bekerja.




5. Jangan Bermain “Permainan Fitur” dengan Kompetitor




Apple tidak pernah percaya untuk bermain “permainan fitur” dengan produk. Mereka selalu fokus dengan capaian untuk produknya sendiri, meskipun mereka membandingkan dirinya dengan kompetitor yang berusaha untuk melakukan hal serupa pada tingkatan serupa. Misi ini benar-benar mengakar kuat dalam kebudayaannya. Pekerja tidak fokus pada apa yang kompetitor lakukan, tetapi pekerja terdorong untuk menginovasi produk yang menantang status quo.




sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=16162066

Post a Comment

أحدث أقدم